Menulis di sebuah lembaran-lembaran bersih, tak ragu dengan sebuah hari baru. Setiap coretannya, campur aduk perasaan yang termuat didalamnya. Kesenangan, kebahagian, kesedihan, hingga terharu. Hari-hari yang begitu indah di rasakan sehingga menjadi suatu kenangan yang paling berharga.
Tetap menulis hingga akhirnya tak ada lembaran yang tersisa. Tetap menulis hingga ku tak berdaya akan memegang pulpen ini. Tetap menulis hingga tangan ini tak bergerak. Tetap Menulis hingga tak ada pikiran di otak ini.
Lembaran tentang diri ini, ada juga lembaran tentang seseorang termasuk dirimu, lalu lembaran tentang keluarga. Lembaran Diri ini yang semangat dalam menempuh pendidikan, serta mencari jati diri yang di bumbui dengan perasaan suka maupun duka. Lembaran yang di penuhi dengan semangat dan doa dari keluarga yang jauh disana. Lembaran yang tergambar wajahmu yang menghiasi pikiran ini.
Setiap lembaran yang diawali dengan doa dari-Nya agar tulisan ini dipenuhi dengan ridho-Nya, lalu diakhiri dengan rasa syukur yang luar biasa karena diri-Nya memberikan arti, makna, petunjuk, disetiap detiknya. Setelah itu, memperbaiki diri jika ada coretan merah di lembaran sebelumnya dengan coretan di lembaran selanjutnya.
Ya Rabb, tetaplah disisi hamba ini. Peringatkan hamba jika hamba salah agar buku ini tak ada coretan merah.
Berikan hamba yang terbaik ya Rabb. Jangan engkau berikan duka disetiap lembaran ini. Aamiin.
Setiap lembaran yang diawali dengan doa dari-Nya agar tulisan ini dipenuhi dengan ridho-Nya, lalu diakhiri dengan rasa syukur yang luar biasa karena diri-Nya memberikan arti, makna, petunjuk, disetiap detiknya. Setelah itu, memperbaiki diri jika ada coretan merah di lembaran sebelumnya dengan coretan di lembaran selanjutnya.
Ya Rabb, tetaplah disisi hamba ini. Peringatkan hamba jika hamba salah agar buku ini tak ada coretan merah.
Berikan hamba yang terbaik ya Rabb. Jangan engkau berikan duka disetiap lembaran ini. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar